--> Memilih Hidup Sederhana Ala Dewa Eka Prayoga. | Informasi Viral Bermanfaat

Wednesday, April 19, 2017

Memilih Hidup Sederhana Ala Dewa Eka Prayoga.

| Wednesday, April 19, 2017

Memilih Hidup Sederhana Ala Dewa Eka Prayoga.

 

Memilih Hidup Sederhana Ala Dewa Eka Prayoga.
Memilih Hidup Sederhana Ala Dewa Eka Prayoga.

 

Di Bandung, Saya tinggal di daerah Jatihandap, dimana jalan masuknya sangatlah kecil...
Pas kemarin pulang fisioterapi dari rumah sakit, Saya bilang ke istri:
"Bun, kebayang kan kalau mobil kita Fortuner, Pajero, Range Rover, atau Alphard, udah pasti banyak gesekannya sama mobil lain..."
Bukan tanpa alasan Saya bicara demikian, mengingat jalannya emang kecil banget dan kalau mobil udah berpapasan, kecepatan harus melambat agar terhindar dari gesekan.
Saya pun melanjutkan, "Bun, gak kepengen beli mobil baru?". Tes Saya... 😅
Dan jawaban istri membuat Saya kaget sekaligus bangga dan makin cinta....
"Enggak ah yah... Bunda mah takut. Takut kalau beli barang terlalu mewah, malah membuat kita jatuh cinta banget sama barangnya. Padahal kan ini hanya titipan. Mendingan kita sedekahkan dan bantu banyak orang aja"
JLEB!!
Rasa-rasanya, Saya harus membuka kamus untuk mencari ungkapan rasa sayang yang lebih romantis dari kata "I love U". Apa ya? #lebay 😍
***
Sejak menikah dengan istri, Saya banyak belajar tentang arti kesederhanaan.
Bisa dibilang, hidup kami saat ini amat sangat sederhana.
Mereka yang pernah main ke rumah, akan tahu betapa kecilnya rumah kami.
Mereka yang pernah lihat mobil kami, akan tahu betapa kecilnya mobil yang kami miliki.
Mereka yang sering berinterkasi dengan kami, akan tahu betapa sederhananya pakaian yang kami gunakan.
Padahal, kalau mau beli mobil mewah dan rumah megah, InsyaAllah bisa (izin Allah). Tapi alhamdulillah, kami memilih untuk hidup sederhana saja. Karena ini yang ajaran Islam ajarkan. Tidak bermegah-megahan.
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ´ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takatsur: 1-8).
Apakah hidup mewah itu boleh?
Ya itu sih pilihan, asalkan siap mempertanggung jawabkan.
Dan asalkan kebaikan lainnya tetap dilakukan. Jangan hanya sekadar mempercantik tampilan dunia saja, tapi bekal akhiratnya tak dipersiapkan.
***
Anehnya...
Banyak orang sekarang malah justru mencari kehidupan yang mewah dan megah.
Mereka mencari uang sebanyak-banyaknya, lalu membelanjakannya untuk keperluan pribadinya.
Dan makin parah...
Ada diantara mereka -semoga bukan Anda- yang sibuk mempercantik gaya hidup, sementara hidupnya penuh dengan tekanan.
Maksudnya?
Ya, mereka adalah orang-orang yang sengaja berhutang untuk memenuhi gaya hidupnya.
Padahal jelas, gaya hidup akan membunuhmu secara perlahan. Siang dan malam akan terus dihantui dengan cicilan.
Gaji 3 juta. Cicilan 2,5 juta. Sisa 500 ribu.
Karena gak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, akhirnya terpaksa ngutang lagi. Nambah lagi deh utangnya.
Terus aja gitu... sampai kiamat. Dan ajal mendekat. TAUBAT!
"Penghasilan berapapun akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi tak akan pernah cukup untuk memenuhi gaya hidup"
Hal inilah yang mendorong Saya menulis buku "7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula".
Saya cerita tentang apa saja yang sering dilakukan oleh mereka orang-orang yang baru terjun di dunia usaha, salah satunya kebanyakan gaya dan gampang ngutang.
Maka wajar, buku ini langsung Best Seller sejak 5 tahun dirilis. Dan testimoni-testimoni "makjleb" pun berdatangan ke hanpdhone dan email Saya.
***
Kawan, hiduplah sederhana. Apa adanya saja. Jangan dibuat-buat, entar 'ada apanya' (baca: ada utang yang terus menghantui).
"Sederhanalah dalam hidup. Boroslah dalam sedekah. InsyaAllah berkah..."
Dan kalau semisal Anda penasaran dan ingin baca buku Saya yang bahas tentang ini, silakan pesan via WhatsApp dengan klik link ini: http://dewa.life/wa/7KFPP (isi sesuai format).
Walaupun harganya cuma 60 ribu rupiah, tapi InsyaAlah dapat menyelamatkan Anda kedepannya dari kerugian ratusan juta bahkan bermilyar-milyaran.
Ingat, sudah tidak musim lagi belajar dari pengalaman. Sudah waktunya Anda belajar dari pengalaman orang lain, seperti Saya... ^_^
Semoga bermanfaat ya...
Sekiranya manfaat, boleh bantu infokan tulisan ini ke teman2 Anda, khususnya orang yang Anda sayangi dan tidak ingin terjerumus dalam jurang hutang dan kebangkrutan.
Di Bandung, Saya tinggal di daerah Jatihandap, dimana jalan masuknya sangatlah kecil...
Pas kemarin pulang fisioterapi dari rumah sakit, Saya bilang ke istri:
"Bun, kebayang kan kalau mobil kita Fortuner, Pajero, Range Rover, atau Alphard, udah pasti banyak gesekannya sama mobil lain..."
Bukan tanpa alasan Saya bicara demikian, mengingat jalannya emang kecil banget dan kalau mobil udah berpapasan, kecepatan harus melambat agar terhindar dari gesekan.
Saya pun melanjutkan, "Bun, gak kepengen beli mobil baru?". Tes Saya... 😅
Dan jawaban istri membuat Saya kaget sekaligus bangga dan makin cinta....
"Enggak ah yah... Bunda mah takut. Takut kalau beli barang terlalu mewah, malah membuat kita jatuh cinta banget sama barangnya. Padahal kan ini hanya titipan. Mendingan kita sedekahkan dan bantu banyak orang aja"
JLEB!!
Rasa-rasanya, Saya harus membuka kamus untuk mencari ungkapan rasa sayang yang lebih romantis dari kata "I love U". Apa ya? #lebay 😍
***
Sejak menikah dengan istri, Saya banyak belajar tentang arti kesederhanaan.
Bisa dibilang, hidup kami saat ini amat sangat sederhana.
Mereka yang pernah main ke rumah, akan tahu betapa kecilnya rumah kami.
Mereka yang pernah lihat mobil kami, akan tahu betapa kecilnya mobil yang kami miliki.
Mereka yang sering berinterkasi dengan kami, akan tahu betapa sederhananya pakaian yang kami gunakan.
Padahal, kalau mau beli mobil mewah dan rumah megah, InsyaAllah bisa (izin Allah). Tapi alhamdulillah, kami memilih untuk hidup sederhana saja. Karena ini yang ajaran Islam ajarkan. Tidak bermegah-megahan.
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui. Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ´ainul yaqin. kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).” (QS. At-Takatsur: 1-8).
Apakah hidup mewah itu boleh?
Ya itu sih pilihan, asalkan siap mempertanggung jawabkan.
Dan asalkan kebaikan lainnya tetap dilakukan. Jangan hanya sekadar mempercantik tampilan dunia saja, tapi bekal akhiratnya tak dipersiapkan.
***
Anehnya...
Banyak orang sekarang malah justru mencari kehidupan yang mewah dan megah.
Mereka mencari uang sebanyak-banyaknya, lalu membelanjakannya untuk keperluan pribadinya.
Dan makin parah...
Ada diantara mereka -semoga bukan Anda- yang sibuk mempercantik gaya hidup, sementara hidupnya penuh dengan tekanan.
Maksudnya?
Ya, mereka adalah orang-orang yang sengaja berhutang untuk memenuhi gaya hidupnya.
Padahal jelas, gaya hidup akan membunuhmu secara perlahan. Siang dan malam akan terus dihantui dengan cicilan.
Gaji 3 juta. Cicilan 2,5 juta. Sisa 500 ribu.
Karena gak cukup untuk kebutuhan sehari-hari, akhirnya terpaksa ngutang lagi. Nambah lagi deh utangnya.
Terus aja gitu... sampai kiamat. Dan ajal mendekat. TAUBAT!
"Penghasilan berapapun akan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi tak akan pernah cukup untuk memenuhi gaya hidup"
Hal inilah yang mendorong Saya menulis buku "7 Kesalahan Fatal Pengusaha Pemula".
Saya cerita tentang apa saja yang sering dilakukan oleh mereka orang-orang yang baru terjun di dunia usaha, salah satunya kebanyakan gaya dan gampang ngutang.
Maka wajar, buku ini langsung Best Seller sejak 5 tahun dirilis. Dan testimoni-testimoni "makjleb" pun berdatangan ke hanpdhone dan email Saya.
***
Kawan, hiduplah sederhana. Apa adanya saja. Jangan dibuat-buat, entar 'ada apanya' (baca: ada utang yang terus menghantui).
"Sederhanalah dalam hidup. Boroslah dalam sedekah. InsyaAllah berkah..."
Dan kalau semisal Anda penasaran dan ingin baca buku Saya yang bahas tentang ini, silakan pesan via WhatsApp dengan klik link ini: http://dewa.life/wa/7KFPP (isi sesuai format).
Walaupun harganya cuma 60 ribu rupiah, tapi InsyaAlah dapat menyelamatkan Anda kedepannya dari kerugian ratusan juta bahkan bermilyar-milyaran.
Ingat, sudah tidak musim lagi belajar dari pengalaman. Sudah waktunya Anda belajar dari pengalaman orang lain, seperti Saya... ^_^
Semoga bermanfaat ya...
Sekiranya manfaat, boleh bantu infokan tulisan ini ke teman2 Anda, khususnya orang yang Anda sayangi dan tidak ingin terjerumus dalam jurang hutang dan kebangkrutan.

Related Posts

No comments:

Post a Comment