--> Ini dia pidato yang menyebabkan Presiden Jokowi dihina media internasional karena Salah Menyebutkan Data Kenaikan Ekonomi | Informasi Viral Bermanfaat

Thursday, May 4, 2017

Ini dia pidato yang menyebabkan Presiden Jokowi dihina media internasional karena Salah Menyebutkan Data Kenaikan Ekonomi

| Thursday, May 4, 2017
Sebuah video upload an netizen Lingkarz Skater menampilkan Pidato Pak Presiden Di Hongkong
Entah Siapa Yang Bertanggung Jawab Memberi Naskah Pidato Dengan Data Yang Tidak Valid ,Sampai2 Mendapat Sorotan Oleh Seorang Pengamat Ekonomi Dunia
Jika Yang Memberi Data Memang Sengaja Maka Wajib Hukumnya Diproses Karena Membuat Malu Presiden
------------------------------------------

Ini dia pidato yang menyebabkan Presiden Jokowi dihina media internasional karena Salah Menyebutkan Data Kenaikan Ekonomi
Ini dia pidato yang menyebabkan Presiden Jokowi dihina media internasional karena Salah Menyebutkan Data Kenaikan Ekonomi

Ini dia pidato yang menyebabkan Presiden Jokowi dihina media internasional karena Salah Menyebutkan Data Kenaikan Ekonomi
Ini dia pidato yang menyebabkan Presiden Jokowi dihina media internasional karena Salah Menyebutkan Data Kenaikan Ekonomi

Ini dia pidato yang menyebabkan Presiden Jokowi dihina media internasional karena Salah Menyebutkan Data Kenaikan Ekonomi
Ini dia pidato yang menyebabkan Presiden Jokowi dihina media internasional karena Salah Menyebutkan Data Kenaikan Ekonomi



Copas
Saat Jokowi Berkunjung ke Hong Kong
Saya cukup terkejut membaca kolom bisnis di South China Morning Post (SCMP). Seorang pengamat ekonomi Jake Van Der Kamp menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo dalam kolom opini bisnisnya.
Pada edisi 1 Mei SCMP, Jake Van Der Kamp memberi judul opininya sangat menghentak. "Opinion : Sorry President Widodo, GDP Ranking are Economists' Equivalent of Fake News."
Si Jake mengutif ucapan Jokowi. "Indonesia's economic growth is the third in the world after India and China," said Indonesian President Joko Widodo.
Dengan nada yang menyeleneh, Jake menulis opininya dengan kalimat : Third in the world, is it? What world is that? Pernyataannya tersebut seakan balik bertanya dari mana angka pertumbuhan ekonomi Indonesia berada nomor ketiga dunia tersebut.
Selanjutnya Pak Jake menguraikan pendapatnya. Dia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di kisaran 5,02 persen itu hanya berada di urutan ke-13. Urutan tersebut pun bukan dunia tetapi di kawasan Asia.
Om Jake pun menjelaskan siapa saja negara yang masuk 12 besar dalam pertumbuhan ekonomi Asia tersebut. Dia menulis India 7,5 persen, Laos 7,4 persen , Myanmar 7,3 persen, Kamboja 7,2 persen, Bangladesh 7,1 persen, Filipina 6,2 persen, China 6,7 persen, Palau 5,5 persen, dan Timor Leste 5,5 persen.
Setelah baca opini tersebut saya dibuat semakin heran. Apalagi Pak Jake mengatakan pernyataan yang bikin penasaran. "Don't let the facts get in way of good story."
Opini tersebut jelas menampar saya sebagai orang Indonesia. Apalagi pernyataan Jokowi dituduh 'mengarang cerita soal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hebat'. Saya yakin Pak Jokowi hanya mendapat data dan informasi dari para pembantunya dalam hal ini para menteri terkait.
Siapa yang memberi data yang 'debatable' disajikan di forum internasional saat Jokowi kunjungan ke Hong Kong. Para menteri terkait harus menjelaskan dan bertanggung atas data yang dibantah pengamat ekonomi internasional. Jangan sampai Jokowi dipermalukan dengan data tak akurat di depan mata internasional.

sumber link artikel :

https://web.facebook.com/lingkarz/videos/10209460870185117/?autoplay_reason=user_settings&video_container_type=1&video_creator_product_type=2&app_id=350685531728&live_video_guests=0

Related Posts

No comments:

Post a Comment